Buser 24 com . Meranti. Satu tahun menjalankan roda pemerintahan sejak dilantik 26 Februari 2021 lalu, bukanlah waktu yang panjang untuk mengukur keberhasilan seorang pemimpin. Apalagi di tengah badai pandemi yang meruntuhkan berbagai sendi kehidupan. Ekonomi, sosial, budaya dan banyak sektor lainnya.
Akan tetapi bagi pasangan Adil dan Asmar, semua itu mejadi gelombang yang harus dihadapi dengan baik dalam menakhodai Kepulauan Meranti.
Sebagaimana diketahui dalam satu tahun pertama ini, Adil Asmar langsung kebut bekerja membangun pondasi pemerintahan dan membuka jalan pembangunan kedepan. Dalam waktu singkat, berbagai kebijakan dan kerjasama telah dilakukan sebagai upaya perwujudan visi misi menuju Meranti cerdas, maju dan bermartabat. Diantaranya ;
*Program Kuliah Gratis Bagi Anak Meranti
Sebagai kabupaten tertinggal, terisolir dan termiskin di Provinsi Riau, Kepulauan Meranti dinilai kekurangan sumber daya manusia akibat minimnya tingkat pendidikan warganya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Kepulauan Meranti mengusung program Meranti cerdas dengan memberikan bantuan pendidikan tinggi bagi anak-anak Meranti. Hingga akhir masa jabatannya, Bupati Adil menargetkan 5000 sarjana, 500 master dan 200 doktor. Termasuk mencetak puluhan dokter umum dan dokter spesialis bagi anak Meranti yang berprestasi.
Melalui program ini, Bupati Adil menginginkan tidak ada lagi warganya yang tidak bisa melanjutkan kuliah hanya karena terkendala biaya.
“Semuanya bisa mendapatkan program ini. Mau dia anak petani, nelayan, pegawai. Tidak ada sistem rekom merekom. Kalau dia lulus seleksi maka dia yang berhak,” kata Bupati Adil.
Ditambahkan Kepala Bagian Kesra Setdakab Kepulauan Meranti, Hasan, saat ini sudah ada 19 kampus yang telah menandatangani nota kesepahaman terkait bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Meranti.
“Jadi anak Meranti yang ingin mendapatkan program ini harus kuliah di kampus yang sudah kita MoU-kan. Karena bantuan pendidikan itu kita titip langsung ke kampusnya untuk pembayaran uang semester,” jelas Hasan.
Adapun 19 kampus tersebut yakni;
1. Universitas Riau;
2. UIN Suska Pekanbaru;
3. Universitas Islam Riau Pekanbaru;
4. Universitas Muhammadiyah Riau;
5. Universitas Lancang Kuning;
6. STIKES Payung Negeri Pekanbaru;
7. STIKES Tengku Maharatu Pekanbaru;
8. STMIK Hang Tuah Pekanbaru;
9. STAI Nurul Hidayah Selatpanjang;
10. STKIP Meranti;
11. Politeknik Caltex Riau;
12. Universitas Sumatera Utara (USU);
13. STAIN Bengkalis;
14. Politeknik Negeri Bengkalis;
15. Universitas Negeri Yogyakarta;
16. Universitas Gadjah Mada;
17. Universitas Islam Indonesia;
18. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;
19. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
*Warga Meranti 100% Ditanggung Kesehatannya
Pengalaman sebagai anggota DPRD tiga periode, dari kabupaten hingga provinsi, membuat H. Muhammad Adil paham betul dengan berbagai persoalan kesehatan di tengah masyarakat. Sebagai wakil rakyat dirinya kerap mendengar laporan dan diminta bantuan oleh masyarakat dalam mendapatkan fasilitas layanan kesehatan.
Berangkat dari semangat melayani, sebagai kepala daerah dan penguasa anggaran yang memiliki wewenang, Bupati Adil tengah melaksanakan program jaminan kesehatan bagi warganya. Kini Meranti yang tidak memiliki jaminan BPJS, terutama bagi warga kurang mampu, telah bisa mendapatkan layanan kesehatan hanya bermodalkan KTP saja.
Bahkan orang nomor satu Kepulauan Meranti itu sudah menjalin MoU dengan berbagai rumah sakit di dalam dan di luar provinsi Riau. Hal itu dalam rangka menjamin kesehatan warganya yang berada di berbagai daerah, baik untuk bekerja atau sedang menuntut ilmu.
Tidak hanya itu, baru-baru ini Pemkab Kepulauan Meranti sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. Dengan hal tersebut, maka warga Meranti yang berada di Kota Pelajar itu bisa mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit rujukan nasional berstandar internasional itu, cukup menggunakan KTP saja.
Bahkan, dalam pertemuan itu Bupati juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan RSUD Kepulauan Meranti menjajaki program Sister Hospital. Yang mana, lewat program tersebut, RSUD Meranti akan mendapat pendampingan dari RSUP Dr. Sardjito, baik dalam pendidikan, pelatihan maupun riset.
Menurut Bupati Adil, program tersebut sejalan dengan visi misinya menjadikan RSUD Meranti menjadi rumah sakit rujukan dengan tipe B. Sehingga warganya tidak perlu lagi harus keluar kota dengan jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Di Meranti itu ada 10 Puskesmas dan 1 rumah sakit dengan tipe C. Saya berharap lewat program sister hospital itu nantinya bisa menaikkan tipe RSUD Meranti hingga bisa menjadi rumah sakit rujukan,” harap Adil.
Bupati Meranti itu juga bersikap tegas dengan aparatur pemerintahan di jajarannya. Terutama bagi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik di rumah sakit daerah ataupun puskesmas.
“Segera tangani, diperiksa pasien yang datang. Jangan malah ditanyakan administrasinya dulu. Ayo layani dengan hati. Jangan main-main, jika ditemukan akan saya evaluasi,” tegasnya.
Hingga saat ini, Pemkab Kepulauan Meranti telah menandatangani MoU dengan berbagai rumah sakit. Yakni;
1. Rumah Sakit Umum Daerah M. Sani Tanjungbalai Karimun;
2. RS. Awal Bross Grup Pekanbaru; (Riau – Kepri)
3. RSUD Bengkalis;
4. RSUD Kota Dumai;
5. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
*KTP Sehari Jadi
Administrasi kependudukan dan catatan sipil memang bukan termasuk dalam kategori pelayanan dasar. Tetapi Admindukcapil menjadi dasar bagi seluruh pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Karena semua layanan itu membutuhkan identitas kependudukan yang akurat dan update.
Berangkat dari hal itu, Bupati Adil memandang data kependudukan memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan yang dilakukan pemerintah kabupaten.
Mulai dari awal memerintah, dirinya mengawal terus kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kepulauan Meranti. Adil mengusung slogan ketuk pintu layani dengan hati. Dia ingin dinas terkait melakukan jemput bola dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Lebih lanjut menurut Bupati Adil, dia mau warganya yang mengurus KTP-el harus bisa dilayani hingga siap dalam satu hari. Begitu juga bagi warga dan lansia dan sakit, Disdukcapil diminta datang langsung merekam data warga ke rumah yang bersangkutan.
“Saya tidak main-main. Ayo jemput bola, ketuk pintu layani dengan hati. Saya terus memantau laporan masyarakat yang dikirim langsung lewat hp,” tegasnya.
Menyelaraskan keinginan itu, Disdukcapil Kepulauan Meranti turut berinovasi dengan melahirkan berbagai inovasi untuk memudahkan masyarakat. Setidaknya ada enam program unggulan, diantaranya;
Sepeda Adek – Segera Perbaiki dan Update Data Dokumen Kependudukan. Program ini merupakan layanan untuk memperbaiki atau mengupdate data pada dokumen kependudukan yang difasilitasi oleh aparatur desa.
Selese – Selesai Lahiran Diberi Sepaket Akte. Program ini merupakan layanan kerjasama penerbitan 3 in 1 dokumen, yakni Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan Kartu Identitas Anak (KIA) setelah selesai persalinan dengan fasilitas kesehatan dan di tempat bidan.
Lawa – Layanan Online WhatsApp. Program ini merupakan layanan administrasi kependudukan yang menggunakan media WhatsApp. Pemohon cukup foto berkas, kirim ke WhatsApp petugas. Dokumen kependudukan akan dikirim kembali ke pemohon. Layanan ini sendiri sudah berjalan sejak 2019 lalu dan ditingkatkan secara digital di tahun 2021.
Dengan kondisi di masa pandemi saat ini, layanan online merupakan sebuah solusi. Dimana masyarakat bisa mencetak sendiri dokumen tanpa haru ke kantor Disdukcapil lagi.
Lepak – Lingkungan Pendidikan Peduli Administrasi Kependudukan. Program ini merupakan layanan kerjasama tim lintas sektor pendidikan, mulai dari sekolah untuk meningkatkan kepemilikan Akta Kelahiran, KIA dan KTP elektronik usia pemula.
Tingkap – Tiap Pernikahan Langsung Dapat Kartu Keluarga dan KTP. Lewat program ini setiap warga yang melangsungkan akad nikah langsung diberikan KTP-el dan KK terbaru. Termasuk akta perkawinan bagi warga non muslim.
Membara – Mendapat Musibah Bencana, Administrasi Kependudukan Diantar. Program terakhir ini merupakan program kepedulian dan simpati Pemkab Meranti kepada keluarga yang tertimpa musibah. Dimana Disdukcapil hadir memberikan dokumen kependudukan ke rumah duka.
*Sinergitas Mempermudah Masyarakat
Urusan pelayanan kepada masyarakat sejatinya membutuhkan sinergitas antar lembaga pemerintah, baik daerah maupun pusat. Pemkab Meranti baru-baru ini juga bekerjasama dengan Pengadilan Agama Selatpanjang dalam upaya mempermudah masyarakat.
“Inovasi berbasis elektronik yang terintegrasi tentu akan semakin mempercepat dan memangkas alur birokrasi yang panjang dan lama. Ini jadi salah satu upaya mewujudkan Meranti maju di bidang administrasi kependudukan,” kata Bupati Adil saat menghadiri launching aplikasi digital di Kantor Pengadilan Agama Selatpanjang beberapa waktu lalu.
Ada dua Aplikasi yang diluncurkan oleh Pengadilan Agama Selatpanjang, yakni E-Adil dan Sinovac.
Aplikasi E-Adil atau elektronik keadilan merupakan aplikasi untuk memudahkan masyarakat mencari keadilan. Salah satunya jika dalam perkara perceraian, setelah perkara tersebut diputuskan dan memiliki kekuatan hukum tetap maka akan dikeluarkan akta cerainya.
Secara otomatis data kependudukan yang bersangkutan di Disdukcapil Kepulauan Meranti akan berubah tanpa harus mengurus lagi dengan birokrasi yang berbelit-belit.
Sedangkan aplikasi Sinovac atau Sistem Informasi Validasi Akta Cerai untuk mendeteksi keaslian sebuah akte perceraian. Saat ini, dengan perkembangan teknologi sering dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab untuk membuat akte palsu dan banyak dijual online.
Jauh sebelumnya, Bupati Adil juga menggelar isbath nikah terpadu bagi warganya yang telah menikah namun belum memiliki buku nikah atau akta pernikahan.
“Tujuan kegiatan ini memberikan kepastian hukum antara orang tua dan anak keturunan akibat dari pernikahan yang sebelumnya tidak tercatat,” terang Sudandri, Kepala Bagian Hukum Setdakab Kepulauan Meranti.
Dengan kegiatan tersebut, para pemohon akan memiliki status hukum
perkawinan dan kependudukan serta akan tercatat dalam dokumen negara.
Lewat sidang itu juga, secara langsung dapat mempermudah dan memangkas biaya serta waktu karena tim isbat hadir ke tengah masyarakat.
“Jadi masyarakat tidak perlu datang ke Pengadilan Agama, ke KUA serta Kantor Disdukcapil. Semua ini dilakukan demi mewujudkan penataan administrasi yang teratur ke depannya,” jelas Bupati Adil.
Pemkab Kepulauan Meranti sendiri sudah menganggarkan program ini di tahun 2022 ini dengan target 688 pasangan yang belum memiliki dokumen pernikahan.
“Tahun depan ini semua masalah kependudukan di Kepulauan Meranti sudah clear,” harapnya.
*Meranti Menuju Smart City
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dibawah pemerintahan Adil Asmar berkomitmen untuk menerapkan Smart City atau kota pintar. Dari konsep itu akan berkembang menjadi smart goverment dengan sistem open data yang bertujuan untuk mendorong pelayanan publik yang terintegrasi dan transparan.
Selain memulai membangun jaringan internet yang lebih bagus hingga pelosok desa, Pemkab Meranti melalui Bagian Kominfo telah menyosialisasikan Sistem Absensi Elektronik Berbasis Smartphone bagi seluruh ASN.
Nantinya seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kepulauan Meranti akan meninggalkan daftar hadir manual seperti saat ini. Lalu akan berganti sistem absensi berbasis smartphone, dimana data kepegawaian akan dikoneksikan dengan titik lokasi para ASN tersebut bertugas.
Untuk mewujudkan semua itu, mutlak diperlukan penguatan jaringan telekomunikasi di Meranti. Bupati Adil ingin membuat sebuah sistem satu data untuk seluruh penduduk Meranti. Kemudian untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bupati juga menginginkan jaringan internet bisa diakses oleh sekolah-sekolah yang berada di pelosok kabupaten baik akses 4G maupun fixed broadband.
*Menumbuhkembangkan Usahawan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menilai penguatan usaha mikro kecil dan menengah menjadi peluang untuk membangun perekonomian masyarakat. Sebagai dasar penguatan ekonomi yang terbukti mampu bertahan dalam berbagai krisis, Bupati Adil memprogramkan dalam kepemimpinannya mampu menumbuhkembangkan 9.500 UMKM di Meranti.
Dalam satu tahun pemerintahannya ini, Pemkab Kepulauan Meranti telah melaksanakan berbagai upaya. Antara lain;
Memberikan pelatihan digital bagi ratusan usahawan dan pelaku UMKM termasuk warga yang ingin mulai membuka usaha. Melalui pelatihan ini, peserta diberikan berbagai keahlian untuk bersiap menghadapi dunia usaha di era digital saat ini. Seperti teknik memasarkan produk secara online dan pendampingan pasca pelatihan.
Kemudian, guna mensinergikan program itu, perlu kiranya penguatan jaringan internet di seluruh pelosok desa di Kepulauan Meranti. Untuk itu, Bupati Adil telah melakukan pertemuan dengan pihak Telkom wilayah Riau. Tujuannya mengkomunikasikan kebutuhan penambahan jaringan internet untuk mempermudah masyarakatnya.
“Kita sudah lakukan komunikasi dengan pihak Telkom. Respon mereka baik, dan segera ditindaklanjuti. Kita dari Kominfo Meranti juga sudah melakukan maping atau pemetaan wilayah-wilayah di Meranti yang masih belum maksimal jaringan internetnya maupun wilayah blind spot,” kata Syafii, Kasubag di Bagian Kominfo Setdakab Kepulauan Meranti.
Tidak sampai di situ, untuk memberikan dukungan modal bagi warganya yang akan memulai atau mengembangkan usahanya, Pemkab Meranti telah meminta kesanggupan Bank Riau Kepri memberikan pinjaman tanpa bunga.
Dalam pembicaraan awal mekanisme pelaksanaan program itu nantinya, deviden atau keuntungan dari saham yang dimiliki Pemkab Meranti dialihkan untuk membayar bunga pinjaman dari masyarakat.
Dalam pertemuan itu, permintaan Bupati Adil disanggupi oleh jajaran Direksi Bank Riau. dalam pertemuan di Pekanbaru Kini tengah dilakukan tahapan teknis antar bank daerah tersebut dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kepulauan Meranti.
Untuk semakin memudahkan warganya dalam membangun mengembangkan usaha, Bupati Adil juga telah meminta langsung kepada Manajer PT. PLN UP3 Dumai yang membawahi kelistrikan di wilayah Meranti.
“Saya berharap kiranya para pelaku UMKM ini difasilitasi dengan gratis biaya masuk listrik, agar tidak memberatkan mereka yang baru mau memulai usaha,” kata Adil di Hotel Grand Zury Dumai belum lama ini.
Permintaan itu mendapat jawaban positif dari pihak PLN. Manajer PT. PLN (Persero) UP 3 Dumai, Hendratua Parulian Manurung, menjawab permintaan bupati terkait pembebasan biaya sambung listrik bagi pelaku UMKM di Meranti bisa saja dilakukan. Caranya dengan penggunaan anggaran Corporate Social Responbility (CSR) PT. PLN.
“Bisa saja dilakukan, apalagi Pak Erick Tohir (Menteri BUMN) sudah pernah melakukan hal serupa kepada warga kurang mampu. Saya rasa tindak lanjutnya, pihak Pemkab Meranti bisa menyurati kami secara resmi terkait permintaan tersebut,” terangnya.
Kini upaya tersebut sedang ditindaklanjuti secara teknis oleh Bagian Ekonomi Setdakab Kepulauan Meranti.
*Kopi Liberika Meranti Juara I Anugerah Pesona Indonesia
Setelah sagu Meranti menusantara dan dikenal luas di Indonesia dan negara tetangga, kini Pemkab Meranti memfokuskan pengembangan kopi liberika sebagai komoditas unggulan daerah.
Selain upaya perluasan kebun, pemberian fasilitas dan pelatihan, upaya promosi juga gencar dilakukan oleh Pemkab Kepulauan Meranti. Berkat promosi itu juga, Kopi Liberika Meranti mendapat juara I Minuman Tradisional Terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2021.
Penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu diterima langsung oleh Bupati H. Muhammad Adil di Kabupaten Sekayu, Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada malam penganugerahan API Award beberapa waktu lalu.
Kopi yang tumbuh di lahan gambut pesisir Kepulauan Meranti itu mengalahkan minuman tradisional dari berbagai daerah lain di Indonesia. Seperti; Jamu Coro dari Kabupaten Demak, Suru Thamere asal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, Teh Gaharu Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat dan Rampa Patappulo Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu ada juga Serbat Mangga Kweni Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Toge Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara dan Teh Talang asal Kabupaten Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah.
Bahkan mengalahkan Kopi Khop Aceh Barat Provinsi Aceh dan Susu Kuda Liar Kabupaten Sumbawa NTB serta banyak daerah lainnya.
Dapat disampaikan pula, Kopi Liberika Meranti saat ini telah terdaftar dalam 32 Indikasi Geografis (IG) kopi dan memiliki sertifikasi IG.
Memang satu tahun bukanlah waktu yang panjang. Namun di tahun pertama pemerintahannya sudah cukup banyak upaya yang dilakukan untuk menjadikan negeri berjuluk tanah jantan ini semakin baik kedepannya.
“Saya ini disumpah sebagai bupati untuk melayani semua golongan bukan untuk kelompok tertentu,”
Ungkapan itu selalu diucapkan Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil dalam berbagai kesempatan. Tentu saja ucapan itu memiliki makna yang tinggi sekaligus mengandung resiko yang harus dihadapi.
Sebagai pemimpin yang mengayomi beragam golongan di Kepulauan Meranti, tentu saja tidak semua kebijakan yang dibuat akan menyenangkan bagi semua kalangan.
Kritikan dan masukan dari masyarakat terus ditampung oleh pemerintah kabupaten sebagai perwujudan negara demokratis. Seiring dengan itu, Bupati Adil dan Wabup Asmar terus bekerja mewujudkan berbagai program strategis yang telah ditetapkan. Menjadikan Meranti maju, cerdas dan bermartabat.
Editor. Zamri.