Buser24.com, Lombok Timur (NTB)- Lombok Timur menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi NTB yang masih bertahan di PPKM level 1. Per-26 Februari kabupaten/kota lainnya berada di level 2 dan 3. Keberhasilan tersebut diantaranya berkat kemampuan merespon kasus melalui tes, telusur, dan tindak lajut (testing, tracing, dan treatment atau 3T), transmisi komunitas, hingga capaian vaksinasi. Untuk transmisi komunitas Lombok Timur berada di tingkat 1, sementara untuk kapasitas respon dan vaksinasi dinilai memadai. Demikian pula dengan persentase pemakaian tempat tidur (BOR).
Agar dapat terus mempertahankan posisi level 1, Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy yang memimpin rapat koordinasi dan Anev covid-19 yang berlangsung Selasa (1/3) mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kinerja dan soliditas, utamanya untuk percepatan vaskinasi. Sebab mempertahankan posisi saat ini hingga dua pekan ke depan dan seterusnya dibutuhkan capaian vaksinasi minimal 70 persen untuk semua dosis dan kelompok usia.
Padahal secara keseluruhan capaian vaksinasi di Lombok Timur untuk dosis dua masih berada di angka 63,83 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi capaian dosis dua lansia yang masih di angka 45,35 persen dan vaksinasi anak 6-11 tahun yang berada di 11,55 persen.
Karena itu Bupati meminta semua pihak untuk kembali menguatkan komitmen menanggulangi pandemi ini, dengan menggencarkan kembali vaksinasi. Disadari semakin rendahnya keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, sehingga dibutuhkan kreativitas melalui dorongan/ stimulus guna meningkatkan peran masyarakat.
Bupati juga menekankan kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur agar aktif menyosialisasikan vaksinasi. Hal tersebut, ungkap Bupati, mengingat masih banyaknya penolakan di sekolah/ madrasah yang berada di lingkungan Kementerian Agama.
Senada, Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono juga mengingatkan, utamanya untuk kecamatan yang capaian vaksinasi, utamanya dosis 2, masih rendah agar semua pihak terkait di wilayah tersebut dapat turun langsung ke lapangan. Ditekankannya agar tidak sekadar memantau tetapi juga menggerakkan warga. Dengan begitu diharapkan dapat mendorong antusiasme seluruh pihak.
Ia juga menggarisbawahi masih cukup besarnya perbedaan capaian vaksinasi secara manual dan P-care. Masih ada selisih 44.926 antara data manual dan P-care. Padahal acuan Pemerintah pusat adalah yang tertera dalam P-Care. Karena itu ia meminta agar Puskemas maupun Polsek serta Danramil dapat berkoordinasi dengan Batalyon P-Care atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk segera melakukan konsolidasi data kependudukan.
Rapat Koordinasi ini berlangsung secara hybrid diikuti kepala OPD, Kepala Puskesmas, Polsek, Danramil, dan Camat se-Lombok Timur. (Hum/Syaef)
Editor:AS