Buser24.com, Kabupaten Dompu (NTB)- Polres Dompu dengan tetap mentaati protokol kesehatan menggelar kegiatan Latihan pra Operasi Bina Waspada Rinjani Tahun 2022 di Ruangan Vicon Mapolres Dompu. Selasa (18/01/2022)
Operasi Kepolisian dengan sandi “Ops Bina Waspada Rinjani 2022”, mengangkat tema Polres Dompu dan Jajaran siap melaksanakan pembinaan dan penyuluhan terhadap orang atau kelompok yang berpotensi radikal di Wilkum Polres Dompu.
Kegiatan dibuka lansung Wakapolres Dompu Kompol Abdi Mauluddin, S.Sos didampingi Kabag Sumda Kompol Burhanuddin, Kabag Ops AKP Quraisin, dengan dihadiri Kasat Binmas IPTU Zaelani, Kasat Intelkam Polres Dompu Iptu Makrus, S.Sos, Kasiwas, Kasi Propam, Kanit Binmas Polsek Jajaran dan personil yang terlibat dalam Operasi Bina Waspada Rinjani tahun 2022.
Wakapolres Dompu Kompol Abdi Mauluddin, S.Sos memimpin Latpra Ops, lanjut memberikan arahan bahwa tujuan Operasi Bina Waspada Rinjani 2022 untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat dalam rangka mencegah paham radikalisme anti Pancasila, terorisme, serta aliran sesat lainnya untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif.
Pelaksanaan Operasi Bina Waspada Rinjani ini, kita laksanakan dengan lebih mengedepankan sosialisasi kepada masyarakat terhadap penyebaran Paham Radikalisme yang merusak keutuhan NKRI.
Lebih lanjut, Kabag Ops AKP Quraisin menyampaikan paparannya bahwa dalam pelaksanaan Operasi Bina Waspada Rinjani 2022 dibagi menjadi 3 Satgas ( Prefentif, Preemtif dan Bantuan Operasional) dan Operasi Bina Waspada Rinjani 2022 akan dilaksanakan selama 12 hari terhitung mulai tanggal 18 sampai dengan 31 Januari 2022.
Penyampaian Kasat Intelkam dalam paparan Operasi Bina Waspada berharap kepada rekan rekan khususnya Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas Jajaran agar meningkatkan giat binluh untuk mengantisipasi adanya penyebaran paham radikal.
Diakui AKP Quraisin paham radikalisme bukan hanya permasalahan agama Islam saja namun radikalisme dapat menyebar diberbagai aspek yang ada di masyarakat, Radikalisme lebih kepada paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan.
“Keberadaan Kelompok Radikal Anti-Pancasila yang ada di Indonesia mengincar seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda merupakan kelompok yang paling diincar”, Ungkapnya.
Kasat Binmas Polres Dompu menyampaikan bahwa anggota yang terlibat untuk bersama mendukung kegiatan operasi dan kepada Bhabinkamtibmas dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya saat di kewilayahan agar dapat lebih menyatu kepada masyarakat guna meniadakan atau meminimalkan penyebaran Paham Radikalisme,” Ungkap Iptu Zaelani.(Hum/Aenuddin)
Editor:AS