Buser 24 com . Meranti . Meranti, Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil. SH. MM bersama direktur Jenderal Perikanan Indonesia kementrian kelautan dan perikanan yang di wakili oleh Asisten khusus kementrian kelautan dan perikanan Siane Indrayani melakukan panen raya kakap Putih di keramba Jaring Apung Desa sialang Pasung Rangsang Barat.
Sebelum panen raya, bupati beserta rombongan menuju Desa Bantar di dusun pecah buyung dalam rangka penebaran benih Ikan kakap putih serta peninjauan keramba di desa Insit serta di lanjutkan ke desa sialang pasung.
Dalam sambutanya Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil. SH. MM menyampaikan sekilas tentang Kabupaten Kepulauan Meranti, Bupati menjelaskan bahwa secara geografis memiliki potensi wilayah pesisir dan kelautan yang besar dan dimanfaatkan secara optimal.
Bupati juga menjelaskan bahwa Potensi yang kita miliki saat ini dari perikanan laut yaitu seluas ± 1.350 Ha, perikanan air payau untuk pengembangan tambak seluas ± 1.770 Ha dan perikanan air tawar ± 2.000 Ha.
Bupati mengungkapkan bahwa Dari Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Riau tentang RZWP3K tahun 2020 — 2040 Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi untuk pengembangan Perikanan laut seluas 438,3 Ha, dimana Dokumen RZWP3K ini merupakan amanah dari undang-undang Nomor 1 Tahun 2014.
Bupati H. Muhammad Adil. SH. MM menambahkan, Perkembangan sektor perikanan pada 2 tahun terakhir tumbuh dengan pesat, dengan adanya intervensi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam memberikan bantuan-bantuan ke kelompok pembudidaya, hal tersebut menjadi pendukung dalam pengembangan kegiatan budidaya di masyarakat.
“Pada tahun 2020 jumlah produksi perikanan budidaya sebesar 107,18 ton meliputi perikanan air tawar, perikanan air payau dan perikanan laut dan pada tahun 2021 jumlah produksi perikanan budidaya meningkat menjadi 137,09 ton.” ungkap Bupati.
“Seiring hal tersebut jumlah pembudidaya juga meningkat dimana pada tahun 2020 sebanyak 618 jiwa pada tahun 2021 menjadi 707 jiwa. Begitu juga penambahan sarana dan prasarana untuk budidaya laut, dimana pada tahun 2020 sebanyak 320 kantong dan pada tahun 2021 menjadi 500 kantong. ” tambahnya
Pada kesempatan ini Asisten khusus kementrian kelautan dan perikanan siane indriani menyampaikan bahwa kementrian kelautan dan perikanan mempunyai program khusus yaitu membuat kampung budidaya ikan.
Beliau menjelaskan bahwa dilihat dari potensi yang di miliki oleh kabupaten kepulauan meranti yang dikelilingi laut dan daerah kepulauan di provinsi Riau , Asisten khusus kementrian kelautan dan perikanan optimis bahwa kabupaten Kepulauan meranti dapat menjadi daerah atau kampung penghasil ikan kakap putih. dan banyak potensi pantensi yang tidak ada di daerah lain.
Kemenkomarinves,Asisten Deputi
cahyadi rasid juga menyampaikan bahwa program kampung budidaya ikan dari kementerian kelautan dan perikanan adalah program prioritas pemerintah pusat 2021-2026
Begitu juga disampaikan oleh ditjen pembanguan Desa kementrian Desa dan transmigrasi Dra. Sari Arta ulitonang, MM, bahwa untuk mendukung kampung atau desa Budidaya ikan pemerintah Desa dapat mengalokasikan dana desanya, dan untuk pemasarannya dapat melibatkan Bumdes.
Pada kesempatan ini acara Selajutnya penyerahan bantuan dari direktorat jendral perikanan Budidaya kementrian kelautan dan perikanan memberikan bantuan benih ikan kakap putih sebanyak 310.000 ekor kepada 19 kelompok pembudidaya ikan, bantuan mesin pakan mandiri sebanyak 1 paket, bantuan 25 unit keramba jaring apung untuk 6 kelompok, bantuan chest freezer sebanyak 2 unit, 5 unit blower, dan bantuan unit pembenihan rakyat. Bantuan dari pemerintah provinsi riau berupa keramba jaring apung, obat obatan dan Gumbang senilai 1.291.788.000 untuk 3 kelompok. sedangkan bantuan dari pemerintah kabupaten Kepulauan meranti memberikan hibah lahan seluas 4.9 Ha untuk pembangunan instalansi balai benih ikan kakap putih.
Turut hadir, Ketua DPRD Ardiansyah, Plt. Sekretaris Daerah kabupaten Kepulauan meranti Bambang , Asisten 1 Kabupaten Kepulauan Meranti.
Editor. Zamri.